[Makalah] Fungsi dan Kedudukan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan fungsi tertentu.
Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional, yaitu
kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.

1.2  Perumusan Masalah
a.       Apakah Fungsi Bahasa Indonesia Secara Umum dan Secara Khusus?
b.      Bagaimana Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional?
c.       Bagaimana Eksistensi Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi?
d.      Bagaimana Tantangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi?
                                                                                        
1.3  Tujuan
a.       Mengetahui Fungsi Bahasa Indonesia Secara Umum dan Secara Khusus.
b.      Mengetahui  Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasion.
c.       Mengetahui Tantangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
d.      Mengetahui Eksistensi Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Fungsi Dan Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
Janganlah sekali-kali disangka bahwa berhasilnya bangsa Indonesia mempunyai bahasa Indonesia ini bagaikan anak kecil yang menemukan kelereng di tengah jalan. Kehadiran bahasa Indonesia mengikuti perjalanan sejarah yang panjang. (Untuk meyakinkan pernyataan ini, silahkan dipahami sekali lagi Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.) Perjalanan itu dimulai sebelum kolonial masuk ke bumi Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang ada, misalnya yang didapatkan di Bukit Talang Tuwo dan Karang Brahi serta batu nisan di Aceh, sampai dengan tercetusnya inpirasi persatuan pemuda-pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang konsep aslinya berbunyi:

Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe bertoempah darah satoe,
Tanah Air Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe berbangsa satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia.

Dari ketiga butir di atas yang paling menjadi perhatian pengamat (baca: sosiolog) adalah butir ketiga. Butir ketiga itulah yang dianggap sesuatu yang luar biasa. Sebab di negara lain, khususnya negara tetangga kita, mencoba untuk membuat hal yang sama selalu mengalami kegagalan yang dibarengi dengan bentrokan sana-sini. Oleh pemuda kita, kejadian itu dilakukan tanpa hambatan sedikit pun, sebab semuanya telah mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita patut bersyukur dan angkat topi kepada mereka.
Kita tahu bahwa saat itu, sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa Melayu dipakai sebagai lingua franca di seluruh kawasan tanah air kita. Hal itu terjadi sudah berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya kondisi yang semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa daerahnya disaingi. Di balik itu, mereka telah menyadari bahwa bahasa daerahnya tidak mungkin dapat dipakai sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang diajak komunikasi juga mempunyai bahasa daerah tersendiri. Adanya bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua franca ini pun tidak akan mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam situasi kedaerahan dan tetap berkembang.Kesadaran masyarakat yang semacam itulah, khusunya pemuda-pemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi sakti di atas.
Apakah ada bedanya bahasa Melayu pada tanggal 27 Oktober 1928 dan bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928? Perbedaan ujud, baik struktur, sistem, maupun kosakata jelas tidak ada. Jadi, kerangkanya sama. Yang berbeda adalah semangat dan jiwa barunya. Sebelum Sumpah Pemuda, semangat dan jiwa bahasa Melayu masih bersifat kedaerahan atau jiwa Melayu. Akan tetapi, setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahasa Melayu sudah bersifat nasional atau jiwa Indonesia. Pada saat itulah, bahasa Melayu yang berjiwa semangat baru diganti dengan nama bahasa Indonesia.

2.1.1        Fungsi Bahasa Indonesia
Fungsi bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus.
a.      Fungsi bahasa secara umum.
Fungsi bahasa secara umum dijelaskan di bawah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
Mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:
a)      Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
b)      Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
2.      Sebagai alat komunikasi.
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi, berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahasa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi secara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas/ sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
3.      Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman-teman dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
4.      Sebagai alat kontrol sosial.
Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrolsosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku-buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.
b.      Fungsi bahasa secara khusus:
Fungsi bahasa secara umum dijelaskan di bawah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.
2.      Mewujudkan seni (sastra).
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.
3.      Mempelajari bahasa-bahasa kuno.
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
4.      Mengeksploitasi IPTEK.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.

2.1.2        Kedudukan Bahasa Indonesia
Kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah. “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
a.      Lambang kebanggaan nasional.
Sebagai lambang kebanggaan nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai- nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.
b.      Lambang identitas nasional.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.
c.       Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, karena mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh masyarakat suku lain. Karena dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia.
d.      Alat penghubung antarbudaya antar daerah.
Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan mudah diinformasikan kepada warga. Apabila arus informasi antarmanusia meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang. Apabila pengetahuan seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.

2.2  Eksistensi Bahasa Indonesia
Eksistensi Bahasa Indonesia Pada era globalisasi sekarang ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional,pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri. Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan.

2.3  Tantangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu dahsyat menuntut oara pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja lebih keras untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang berhubungan dengan masalah pembinaan bahasa. Sebagaimana dikemukakan oleh Featherston (dalam Lee, 1996), globalisasi menembus batas-batas budaya melalui jangkauan luas perjalanan udara, semaki luasnya komunikasi, dan meningkatnya turis (wisatawan) ke berbagai negara.
Melihat perkembangan bahasa Indonesia di dalam negeri yang cukup pesat, perkembangan di luar negeripun sangat menggembirakan. Data terakhir menunjukkan setidaknya 52 negara asing telah membuka program bahasa Indonesia (Indonesian Language Studies). Bahkan, perkembangan ini akan semakin meingkat setelah terbentuk Badan Asosiasi Kelompok Bahasa Indonesia Penutur Asing di Bandung tahun 1999. Walaupun perkembangan bahasa Indonesia semakin pesat di satu sisi, di sisi lain peluang dan tantangan terhadap bahasa Indonesia semakin besar pula. Berbagai peluang bahasa Indonesia dalam era globalisasi ini antara lain adanya dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk peran media massa. Sementara itu, tantangannya dapat dikategorikan atas dua, yaitu tantangan internal dan tantang eksternal. Tantangan internal berupa pengaruh negatif bahasa daerah berupa kosakata, pembentukan kata, dan struktur kalimat. Tantangan eksternal datang dari pengaruh negatif bahasa asing (teruatama bahasa Inggria) berupa masuknya kosakata tanpa proses pembenukan istilah dan penggunaan struktur kalimat bahasa Inggris.
Mencermati berbagai peluang dan tantang tersebut, memunculkan serangkaian pertanyaan berikut.
1)      Mampukah bahasa Indonesia mempertahankan jati dirinya di tengah arus tarik-menarik dari dua tantangan tersebut?
2)      Apakah peluang-peluang yang mendukung pembinaan bahasa Indonesia dalam mempertahankan jati diri bahasa Indonesia?
3)      Apa saja tantangan-tantangan masa depan terhadap perkembangan bahasa Indonesia dalam arus tarik-menarik tersebut?
4)      Bagaimana upaya penanggulangan terhadap tantangan-tantangan tersebut?
Berbagai fenomena dan kenyataan itu akan semakin mendukung ke arah terjadinya suatu pertentangan (paradoks) dan arus tarik-menarik antara globalisasi dan lokalisasi. Persoalan berikutnya adalah mampukah bahasa Indonesia mempertahankan jati dirinya di tengah-tengah arus tarik-menarik itu? Untuk menjawab persoalan ini, marilah kita menengok ke belakang bagaimana bahasa Indonesia yang ketika itu masih disebut bahasa Melayu mampu bertahan dari berbagai pengaruh bahasa lain baik bahasa asing maupun bahasa daerah lainnya di nusantara. Sejauh ini tanpa terasa banyak kosakata yang sebenarnya hasil serapan dari bahasa lain tetapi sudah kita anggap sebagai kosakata bahasa Melayu/Indonesia.




BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Dimana kedudukannya sebagai lambang kebanggan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan alat penghubung antarbudaya antar daerah.
Setelah mengetahui kedudukan dan fungsinya, pertanyaan kita selanjutnya mampukah bahasa Indonesia mempertahankan jati dirinya di tengah-tengah arus arus Globalisasi? Untuk menjawab persoalan ini, marilah kita menengok ke belakang bagaimana bahasa Indonesia yang ketika itu masih disebut bahasa Melayu mampu bertahan dari berbagai pengaruh bahasa lain, baik bahasa asing maupun bahasa daerah lainnya di Nusantara. Sejauh ini tanpa terasa banyak kosakata yang sebenarnya hasil serapan dari bahasa lain tetapi sudah kita anggap sebagai kosakata bahasa Melayu/Indonesia.
Semoga apa yang pemakalah sampaikan dapat membangkitkan semangat kita untuk lebih mencintai, menjadi bangga, dan menjadi motivasi kita untuk menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
















DAFTAR PUSTAKA

Moulina Bella. Makalah fungsi dan kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional. (Online) http://gogreenbella.wordpress.com/2012/04/30/tantangan-berbahasa-indonesia-di-masa-kini/

Zulfadli Mauludi. Makalah Fungsi dan Kedudukan Bahasa. (Online) http://misterpanjoel.blogspot.com/2012/11/makalah-fungsi-dan-kedudukan-bahasa.html
Anonim. Bahasa Indonesia: Tantangan dan Peluang pada Era Globalisasi. (Online) http://simpleon7.wordpress.com/2011/06/11/bahasa-indonesia-tantangan-dan-peluang-pada-era-globalisasi/
Anonim. Artikel Peranan Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi. (Online) http://all-be-on.blogspot.com/2012/11/artikel-peranan-bahasa-indonesia-dalam.html




















MAKALAH SEJARAH INDONESIA




 










                                    JUDUL          : FUNGSI DAN KEDUDUKAN
                                    KELAS          : X (SEPULUH) ADM
NAMA ANGGOTA
AVU OKTAVIANI
EUIS HARYATI
PIPIT SAPITRI
M. FIRMAN SAUQI

JURUSAN ADM
KELOMPOK 1


SMK MITRA PASUNDAN
2014/2015
Read More
[Artikel] Perintah Dasar HTML

[Artikel] Perintah Dasar HTML




Tag HTML Yang Diperlukan di dalam Script template , Script Kode atau di dalam Script widget dll mempunyai Kode script seperti ini:

<html>
<head>
<title>Nama Dokumen Yang Muncul Dalam Judul, Bukan Pada Halaman </ title>
</ head>
<body>Ketik Informasi Yang Ingin Ditampilkan Pada Halaman Di Sini
</ body>
</ html> 

Dalam Script HTML template widget ini, tag <body> (perintah), Anda dapat menggunakan tag HTML lain untuk menambah gambar dan/atau suara, menghubungkan halaman Anda ke halaman lain (URL) di Web, sorot teks dengan huruf tebal atau italic itu, atau mengubah ukuran font Aneh . Perhatikan bahwa semua tag harus dipanggil dengan mengetikkan tag antara dua kurung (yaitu, <body> ). Ketik tag dalam kurung lagi dengan sebuah garis miring di depan jika (yaitu, </ body> ) untuk meniadakan efek.


Berikut Dasar-dasar Script kode dalam HTML:

(untuk digunakan dalam file <body>): 

<p>Teks Yang Anda Ketik</ p> 
» Membuat paragraf (satu spasi antar baris dibuat) 

<i>Teks Yang Anda Ketik</i> 
» Perintah untuk membuat font menjadi miring

<b>Teks Yang Anda Ketik</b> 
» Perintah untuk membuat font menjadi tebal

<blockquote>Teks Yang Anda Ketik</blockquote> 
» Menempatkan teks yang Anda mengutip ke dalam dokumen web - teks akan indentasi 

<pre>Teks Yang Anda Ketik</pre> 
» Mempertahankan format/lekukan dari teks yang dimasukkan 

<strong>Teks Yang Anda Ketik</strong> 
» Juga membuat teks seperti bold

<center>Teks Yang Anda Ketik</center> 
» Perintah untuk membuat teks menjadi rata tengah

<blink>Teks Yang Anda Ketik</ Blink> 
» Perintah untuk membuat teks berkedip-kedip

<font size=7>Teks Yang Anda Ketik</ font> 
» Perubahan ukuran teks -7 adalah font yang terbesar yang tersedia dan 1 adalah yang terkecil (satu spasi) 

<h1>Teks Yang Anda Ketik</h1> 
» Teks muncul dalam font terbesar yang tersedia (dua spasi) 

<h6>Teks Yang Anda Ketik</h6> 
» Teks muncul dalam font terkecil yang tersedia 

Ada <h2> melalui tag <h5> tersedia untuk ukuran font antara <h1> dan <h6> - percobaan dengan ukuran yang paling cocok untuk Anda. 
<body bgcolor="#FFFFFF">
» Untuk membuat pola latar belakang.

Ada web/blog di mana Anda dapat menemukan kode (misalnya, #FF0000=red) untuk latar belakang/text warna: Backgrounds 
<body background="small.gif">

<body text="#FF0000"> 
» Ini akan mengubah warna semua teks dalam dokumen menjadi merah 

<font color="#FF00FF"> 
» Ini akan mengubah warna apa yang Anda ketik menjadi magenta


Membuat DAFTAR

Unordered list 
<ul> <li> Ini adalah tag untuk membuat daftar unordered <li> Setiap hal yang Anda ketik setelah tag <li> akan muncul di samping peluru pada halaman web <li> Teks ini akan muncul di sebelah peluru ketiga - peluru yang menjorok </ul> 

Perintahkan DAFTAR 

<ol> <li> Ini adalah tag untuk membuat daftar memerintahkan <li> Setiap hal yang Anda ketik setelah tag <li> akan muncul di samping nomor di web Halaman <li> Teks ini akan muncul di sebelah nomor "3" pada halaman web </ol>

Deskriptif Daftar (berguna untuk membuat bibliografi, misalnya) 
<dl> <dt> Tag untuk menciptakan judul pertama dari daftar deskriptif Anda <dd> Ini adalah item pertama di bawah judul pertama dari daftar - akan menjorok <dd> item lain dalam daftar di bawah judul yang sama - juga akan menjorok <dt> Ini adalah gelar kedua dalam Anda Daftar deskriptif <dd> ini adalah item menjorok pertama di bawah judul kedua dalam daftar deskriptif Anda </dl> 

Membuat TABEL

<table border> Ini adalah tag untuk membuat tabel <tr> ini adalah tag untuk baris tabel <td> ini adalah tag untuk sel (kotak) dalam baris </ td> <td> Anda mungkin ingin memiliki dua atau lebih sel dalam setiap baris tabel </ td>. </ tr> <tr> Ini adalah tag untuk baris tabel kedua <td> ini adalah tag untuk pertama sel (kotak) di baris kedua </ td> <td> Ini adalah sel kedua (box) di baris kedua </ td> </ tr></ table>

Tag HTML lainnya dapat digunakan dalam setiap sel untuk memformat teks Anda. Pada titik tertentu Anda mungkin ingin memiliki kontrol lebih besar atas perbatasan atau jarak meja Anda. Lihat salah satu tutorial banyak di Web. Melakukan pencarian dan masukkan kata kunci "Tutorial HTML." 

Menempatkan <hr> "bayangan" garis pada halaman web

<br>Tipe pada akhir garis untuk memulai istirahat baris (yaitu, ini seperti carriage return) 
Perhatikan bahwa tidak ada "end" tag (yaitu, tidak ada </hr> atau </br>) dengan tag. 

Membuat Link 
<a href="Masukkan URL">Nama tag Yang Diinginkan</ a> 

Contoh: <a href="http://www.mtholyoke.edu">Mount Holyoke perguruan</a> 
Maka, teks yang akan muncul dengan warna biru pada halaman web adalah: "Mount Holyoke College" 

Jika Anda klik di atasnya, Anda secara otomatis akan dikirim ke homepage Mount Holyoke College
M
embuat LINK ke alamat E-mail: 

<a href="mailto: gariscerdas@mhc.mtholyoke.edu">Tutorial Blog Garis Cerdas</ a> 

(Jika Anda klik pada Tutorial Blog Garis Cerdas, maka otomatis akan langsung tersambung ke  bentuk E-mail yang akan muncul)


Tag
Keterangan atau Fungsi
<!-- ... -->
Digunakan untuk memberi sebuah komentar atau keterangan. Kalimat yang terletak pada kontiner ini tidak akan terlihat pada browser
<!DOCTYPE> 
Mendefinisikan informasi tipe dokumen 
<a>
Mendefinisikan sebuah anchor, tetapi lebih tepat jika diartikan sebagai tautan dikarenakan tautan ini digunakan untuk saling menautkan antara satu dokumen HTML ke dokumen HTML yang lain 
<abbr>
Digunakan untuk menguraikan satu ungkapan yang disingkat dan Anda dapat memberikan informasi bermanfaat kepada penelusur-penulusur page source(halaman sumber kode) / pembaca layar, sistem terjemahan dan mesin pencari yang berasal dari singkatan yang sudah diuraikan, tetapi saat di browser uraian tersebut tidak akan tampil dan hanya sebagai informasi saja
<acronym>
Mendefinisikan akronim / fungsi tag ini kurang lebih sama dengan tag <abbr>
<address>
Mendefinisikan informasi kontak untuk penulis/pemilik dokumen
<applet>
Digunakan untuk memasukan file java kedalam dokumen HTML
<area />
Mendefinisikan daerah yang dapat diklik (link) pada peta gambar
<b>
Membuat teks tebal
<base />
Mendefinisikan URL dasar/target untuk semua URL relatif dalam dokumen
<basefont />
Membuat atribut teks default, seperti warna, ukuran, jenis font untuk semua teks dalam dokumen
<bdo>
Digunakan untuk menimpa arah teks
<big>
Memperbesar ukuran teks sebesar satu point dari defaultnya
<blink>
Membuat teks berkedip
<blockquote>
Mendefinisikan sebuah kutipan panjang. Pada saat di browser teks akan tampil menjorok kedalam 
<body>
Mendefinisikan body/isi dokumen HTML, berfungsi untuk menentukan bagaimana isi suatu dokumen ditampilkan di web browsernya. Isi dokumen tersebut dapat berupa teks, gambar, animas, link dan seterusnya
<br />
Memberi baris baru/pindah baris
<button>
Mendefinisikan sebuah tombol diklik
<caption>
Membuat caption pada tabel
<center>
Untuk perataan tengah terhadap teks atau gambar 
<cite>
Mendefinisikan kutipan
<code>
Mendefinisikan sebuah bagian dari kode komputer
<col />
Mendefinisikan nilai atribut dari satu kolom atau lebih dalam sebuah tabel
<colgroup>
Menentukan kelompok dari satu kolom atau lebih dalam sebuah tabel untuk performatan
<dd>
Mendefinisikan deskripsi dari item dalam daftar definisi
<del>
Untuk memberi garis tengah pada teks/mencoret teks
<dfn>
Mendefinisikan sebuah istilah definisi
<dir>
Mendefinisikan sebuah daftar direktori
<div>
Mendefinisikan sebuah section dalam dokumen 
<dl>
Mendefinisikan sebuah daftar definisi
<dt>
Mendefinisikan istilah (item) dalam daftar definisi
<em>
Membuat teks miring. Fungsi tag ini sama dengan tag <i> tetapi tag <em> yang lebih dianjurkan/ditekankan pada penggunaan untuk teks miring
<embed>
Digunakan untuk memasukkan file video atau file musik
<fieldset>
Untuk mengelompokkan elemen-elemen yang terkait dalam form / membuat seperti frame-box di dalam form
<font>
Mendefinisikan jenis font, warna dan ukuran untuk teks
<form>
Mendefinisikan sebuah form HTML untuk input form
<frame />
Mendefinisikan frame dalam fremeset
<frameset>
Mendefinisikan satu set frame
<h1> to <h6>
Digunakan untuk menunjukkan awal dari suatu header/judul dari dokumen HTML tersebut.
<head>
Digunakan untuk memberikan informasi tentang dokumen tersebut
<hr />
Membuat garis horisontal
<html>
Mendefinisikan root dari suatu dokumen HTML
<i>
Membuat teks miring
<iframe>
Mendefinisikan sebuah inline frame
<img />
Berfungsi untuk menampilkan gambar pada dokumen HTML
<input />
Mendefinisikan input field pada form
<ins>
Membuat teks bergaris bawah
<kbd>
Mendefinisikan teks yang di input dari keyboard
<label>
Mendefinisikan label untuk sebuah elemen <input>
<legend>
Mendefinisikan sebuah caption untuk elemen <fieldset>
<li>
Digunakan untuk menampilkan informasi dalam bentuk item daftar 
<link />
Mendefinisikan hubungan antara dokumen dan sumber eksternalnya
<listing>
Fungsi tag ini sama dengan tag <pre> dan dianjurkan menggunakan tag <pre> karena tag <listing> tidak layak/diprotes
<map>
Mendefinisikan client-side peta gambar
<marquee> 
Membuat teks berjalan secara vertikal atau horisontal
<menu>
Mendefinisikan sebuah daftar menu
<meta />
Mendefinisikan metadata tentang sebuah dokumen HTML
<nobr>
Mencegah ganti baris pada teks atau gambar
<noframes>
Jika browser user tidak mendukung frame
<noscript>
Jika browser user tidak mendukung client-side scripts
<object>
meletakkan embed sebuah objek
<ol>
Mendefinisikan daftar dalam format penomoran
<optgroup>
Menampilkan beberapa pilihan yang sudah dikelompokkan dalam bentuk sebuah daftar drop-down
<option>
Menampilkan beberapa pilihan yang berbentuk dalam sebuah daftar drop-down
<p>
Membuat sebuah paragraf
<param />
Mendefinisikan sebuah parameter untuk objek
<pre>
Membuat teks dengan ukuran huruf yang sama
<q>
Mendefinisikan sebuah kutipan singkat
<s>
Untuk memberi garis tengah pada teks/mencoret teks, fungsi tag ini sama dengan tag <del> tetapi tag <s> tidak dianjurkan sebagai gantinya menggunakan tag <del>
<samp>
Mendefinisikan contoh keluaran dari program komputer
<script>
Mendefinisikan client-side script
<select>
Membuat daftar drop-down
<small>
Memperkecil ukuran teks dari ukuran defaultnya
<span>
Mendefinisikan sebuah section dalam dokumen 
<strike>
Untuk memberi garis tengah pada teks/mencoret teks, fungsi tag ini sama dengan tag <del>
<strong>
Membuat teks tebal, fungsi tag ini sama dengan tag <b>
<style>
Mendefinisikan informasi style untuk dokumen HTML
<sub>
Memberikan efek subscript pada teks
<sup>
Memberikan efek superscript pada teks
<table>
Membuat tabel
<tbody>
Untuk mengelompokkan isi body di dalam sebuah tabel
<td>
Mendefinisikan sel di dalam sebuah tabel
<textarea>
Mendefinisikan sebuah kontrol input multiline
<tfoot>
Untuk mengelompokkan isi footer di dalam sebuah tabel
<th>
Mendefinisikan sel header di dalam  sebuah tabel
<thead>
Untuk mengelompokkan isi header di dalam sebuah tabel
<title>
Membuat judul untuk dokumen HTML
<tr>
Membuat baris di dalam sebuah tabel
<tt>
Mendefinisikan teletype text
<u>
Membuat teks bergaris bawah, fungsi tag ini sama dengan tag <ins> tetapi tag <u> tidak dianjurkan untuk kategori HTML text formatting melainkan termasuk kategori HTML Style
<ul>
Mendefinisikan daftar dalam format bullet
<var>
Mendefinisikan sebuah variabel
<xmp>
Mendefinisikan preformatted text, fungsi tag ini sama dengan tag <pre>

Read More